Ngopi Sore adalah kegiatan ngobrol santai bercerita tentang pengalaman sambil memetik ilmu dan menikmati hidangan kopi sore. Pada kesempatan Ngopi Sore 14.0 kali ini menjelajahi desain khusus karya arsitektur Gedung Laboratorium Putar dan sekaligus melihat kegiatan riset material kulit bangunan yang sedang berlangsung di Laboratorium Putar Kulit Bangunan.

Sabtu, 28 September 2024, rekan-rekan mahasiswa dan dosen arsitektur dari berbagai universitas seperti Universitas Matana, Universitas Faletehan dan Universitas Multimedia Nusantara serta alumni lintas angkatan berkumpul di Kampus Institut Teknologi Indonesia (ITI).

Bukan sekadar ngopi sore biasa, mereka mengikuti acara Ngopisore 14.0 “DRAG OUT THE FACT OF BUILDING ENVELOPE” untuk mengungkap fakta yang secara lugas disampaikan oleh pemateri tentang pentingnya pemilihan bahan dan konstruksi kulit bangunan yang tepat untuk desain bangunan yang hemat energi.

Acara yang digagas oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Banten bekerja sama dengan Prodi Arsitektur ITI ini menghadirkan Jerrino Soedarno, seorang arsitek berpengalaman sekaligus dosen dan peneliti Prodi Arsitektur ITI, sebagai pembicara utama. Dalam paparannya, Jerrino menekankan bahwa pemilihan bahan bangunan yang tepat merupakan kunci untuk mencapai efisiensi energi pada bangunan gedung, mereduksi emisi gas rumah kaca dan pemanasan global.

“Kulit bangunan atau building envelope memiliki peran yang sangat krusial dalam mengatur suhu di dalam ruangan,” ujar Jerrino. “Dengan memilih bahan yang memiliki sifat isolasi termal yang baik, kita dapat mengurangi kehilangan atau penambahan panas yang tidak diinginkan, sehingga penggunaan pendingin ruangan atau pemanas ruangan dapat lebih optimal.”

Selain pemaparan materi, para peserta juga diajak untuk melakukan tur ke Bangunan Gedung Laboratorium Putar Prodi Arsitektur ITI, sebuah fasilitas penelitian yang digunakan untuk mempelajari perilaku termal berbagai jenis bahan bangunan. Di sini, para peserta dapat melihat secara langsung bagaimana pengaruh gelombang elektromagnetik radiasi matahari berinteraksi dengan berbagai macam material dimana pada akhirnya akan mempengaruhi suhu di dalam ruangan.

Dengan memahami hal ini, diharapkan dapat menginspirasi para generasi muda arsitek untuk membangun kreativitas dan inovasi baru dalam mencari solusi rancang bangun yang lebih aplikatif terhadap kenyamanan, konservasi dan efisiensi energi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">HTML</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*

Translate »