Studio Tugas Akhir biasanya menjadi ajang pembuktian diakhir studi 4 tahun arsitektur. Dianggap sebagai implementasi kumpulan pengetahuan-pengetahuan yang telah didapat dari awal studi hingga di tutup dalam bentuk proyek tugas akhir. Walaupun keluaran dan tipologi setiap proyek beragam antar mahasiswa maupun sekolah arsitektur, namun standar pemahaman akan tugas akhir mampu menjembatani antara lulusa studi arsitektur dan profesional. Sehingga hal ini dapat di telaah kembali seiring waktu untuk menjaga kualitas dan kesetaraan diantara sekolah arsitektur di provinsi Banten.

Pada kesempatan kali ini mahasiswa Arsitektur Institut Teknologi Indonesia, Astuti Widoretno, memperoleh kesempatan mempresentasikan hasil karya Tugas Akhir yang berjudul Perancangan Stasiun Jurangmangu dengan Pendekatan Wayfinding. Pendekatan ini pun, sebelumnya telah diteliti Astuti selama mengambil mata kuliah Penelitian Mandiri. Hasil rancangan stasiun ini pun menjadi lebih baik karena mempertimbangkan penanda-penanda bagi pengunjung dan penumpang stasiun dalam berlalu lalang di dalam bangunan. Tak lupa, arsitektur tropis juga menjadi pertimbangan dalam mengakomodasi iklim tropis basah.

Tahniah Astuti Widoretno!

Leave a Reply

Your email address will not be published.

You may use these <abbr title="HyperText Markup Language">HTML</abbr> tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

*

Translate »